Dari Sampah Memiliki Nilai Ekonomis

Demak –  Sampah yang dipandang sebelah mata bagi sebagian besar masyarakat,  kini justru menjadi sesuatu yang berguna serta memiliki nilai ekonomis. Di tangan para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Loka Jaya Desa Ngelo Wetan Kecamatan Mijen, sampah dapat dimanfaatkan seperti diolah menjadi kompos dan pengembang biakan  budidaya maggot atau larva.

Sekretaris Karang Taruna Loka Jaya Afryda Afyana menyampaikan, disini sampah dikelola menjadi beberapa sistem. Untuk pengelolaan sampah anorganik yaitu berupa barang yang dapat di daur ulang dilakukan dengan membentuk bank sampah. Mekanismenya, warga desa yang menjadi nasabah bank sampah setiap saat dapat menyetorkan sampahnya ke bank sampah.

“Setiap sampah anorganik akan dihargai dengan rupiah. Hasil setoran sampah tersebut dicatat dalam buku tabungan layaknya bank pada umumnya. Kemudian hasil tabungan tersebut akan diberikan kepada nasabah pada akhir tahun. Dari hasil setoran sampah anorganik tersebut selanjutnya dijual ke tempat usaha rosokan,” kata Afryda.

“Untuk sampah anorganik yang kita kelola di bank sampah antara lain, botol bekas, kardus, barang-barang yang terbuat dari logam, dan masih banyak yang lainnya. Untuk harganya kita sesuaikan dengan harga di pasaran,” imhuhnya.

Sedangka untuk pengolahan sampah anorganik Afryda menjelaskan digunakan untuk  pengembangbiakan budidaya maggot atau larva dari Black Soldier Fly (BSF). Maggot ini merupakan binatang pengurai sampah yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti pakan ikan, burung, ayam, bebek dan sebagainya.

Sedangkan, Anggota Karang Taruna Loka Jaya, Agung menuturkan, masih terdapat beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi dalam pengelolaan sampah di desanya. Seperti lahan untuk pengelolaan, bak sampah, sarana angkut sampah (mobil bak terbuka) serta peralatan seperti mesin perajang sampah. Dirinya berharap ke depan apa yang telah dilakukan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

“Saat ini kami masih jemput bola, dan armada yang kita gunakan sepeda motor. Lahannya pun masih menggunakan lahan milik pribadi. Semoga ke depan ada banyak pihak yang mendukung langkah kami dalam mengelola sampah yang baru kita mulai di awal 2022 ini,” terangnya.

Sementara, warga setempat Hastin sangat mengapresiasi pengelolaan sampah yang dilakukan pemuda Karang Taruna di desanya. Dia mengaku diuntungkan dengan pengelolaan sampah tersebut. Setidaknya dengan adanya pengelolan sampah anorganik maupun organik, dia sudah tidak repot lagi untuk membuang sampah. Terlebih di desanya belum tersedia tempat pembuangan sampah.

“Meskipun karang taruna sudah melakukan pengelolaan sampah, saya berharap ke depan tetap dibentuk tempat pembuangan sampah. Karena masih ada beberapa jenis sampah yang tidak bisa dimanfaatkan dan harus diproses pemusnahannya,” pungkasnya. (kominfo/ist)

Bagikan

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For the Audio Comments plugin to work, you need the Audior files to be uploaded to the wp-content/plugins/audio-comments/audior folder. For more details check out the installation instructions.